Analysis Of The Utilization Of Biobriquettes From Coffee Waste As A Basis For Renewable Energy Development: A Review Article
I will put the dimension here
Abstract
This review article aims to explore various techniques used in the production of biobriquettes from coffee skin waste with a variety of materials and methods. Based on the literature study conducted, several studies were found related to the production of biobriquettes from coffee waste using various methods such as briquetting, torefaction, and experimental methods. The main raw materials used include coffee grounds, coffee skin, paper, and sawdust. The adhesives used were tapioca flour, pine resin, and biotany flour. The results showed that the calorific value of the biobriquettes produced ranged from 3489-8180 calories/gram, with the highest value produced by certain composition variations. The biobriquettes produced generally meet SNI standards as an alternative fuel. This article is expected to provide a comparison between various methods and compositions in producing quality biobriquettes from coffee waste.
References
[2] Yoisangadji, M. I., & Pohan, G. A. (2022). Analisa Pengaruh Briket Biomassa Dengan Media Limbah Ampas Kopi Dan Buah Pinus Terhadap Nilai Kalor Dan Laju Pembakaran. Prosiding SENIATI, 6(4), 738-744.
[3] Aprita, I. R. (2016). Produksi Biopelet Dan Biobriket Ampas Seduhan Dan Cangkang Biji Kopi Dengan Dan Tanpa Pra Perlakuan Bahan Pada Berbagai Komposisi Perekat (Doctoral dissertation, Bogor Agricultural University (IPB)).
[4] Pan, Y., Birdsey, R. A., Phillips, O. L., & Jackson, R. B. (2013). The structure, distribution, and biomass of the world's forests. Annual Review of Ecology, Evolution, and Systematics, 44, 593-622.
[5] Tursi, A. (2019). A review on biomass: importance, chemistry, classification, and conversion. Biofuel Research Journal, 6(2), 962-979.
[6] Mawardi, I. (2019). Peningkatan Karakteristik Biopellet Kayu Kelapa Sawit Sebagai Sumber Energi Alternatif. In Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe (Vol. 3, No. 1, p. 230).
[7] Kamal, D. M. (2022). Penambahan Serbuk Ampas Kopi sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Kalor Briket Limbah Kertas. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(12), 3913-3920.
[8] Nawawi, M. A. (2017). Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap karakteristik Briket Arang Tempurung Kelapa. Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia.
[9] Daowwiangkan, S., Thiangchanta, S., Khiewwijit, R., Suttakul, P., & Mona, Y. (2023). Investigation of the physical properties and environmental impact of lemongrass biobriquettes. Energy Reports, 9, 439-444.
[10] Febrianti, N., Filiana, F., & Hasanah, P. (2020). Potential of Renewable Energy Resources from Biomass Derived by Natural Resources In Balikpapan. J. Presipitasi Media Komun. dan Pengemb. Tek. Lingkung, 17(3), 316-323.
[11] Sudirman, S., & Santoso, H. (2021). Pengujian kuat tekan briket biomassa berbahan dasar arang dari tempurung kelapa sebagai bahan bakar alternatif. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin, 8(2), 101-108.
[12] Prastika, A., & Muzakhar, S. S. A. (2023). Analisis Pemanfaatan Limbah Biomassa sebagai Basis Pengembangan Energi Terbarukan di Kabupaten Jember. J-Proteksion: Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin, 8(1), 19-29.
[13] Choi, I. S., Wi, S. G., Kim, S. B., & Bae, H. J. (2012). Conversion of coffee residue waste into bioethanol with using popping pretreatment. Bioresource technology, 125, 132-137.
[14] Efendi, Z., & Harta, L. (2014). Kandungan Nutrisi Hasil Kulit Kopi (Studi Kasus Desa Air Meles Bawah Kecamatan Curup Timur). Jurnal BPTP Bengkulu. Bptp-bengkulu@ yahoo. com.
[15] Dewi, R. P., Saputra, T. J., & Widodo, S. (2021). Studi potensi limbah kulit kopi sebagai sumber energi terbarukan di wilayah jawa tengah. Journal of Mechanical Engineering, 5(1), 41-45.
[16] Ramadhani, S. F., Utama, M. J., & Ariani, A. (2021). Pembuatan Biobriket Dari Limbah Kopi Dan Sekam Padi Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Distilat: Jurnal Teknologi Separasi, 7(2), 210-217.
[17] Dharma, U. S., Rajabiah, N., & Setyadi, C. (2017). Pemanfaatan limbah blotong dan bagase menjadi biobriket dengan perekat berbahan baku tetes tebu dan setilage. Turbo: Jurnal Program Studi Teknik Mesin, 6(1).
[18] Khusna, D., & Susanto, J. (2015). Pemanfaatan Limbah Padat Kopi Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dalam Bentuk Briket Berbasis Biomass (Studi Kasus di PT. Santos Jaya Abadi Instan Coffee). Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III 2015, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, 247–260.
[19] Lubis, H. A. (2011). Uji Variasi Komposisi Bahan Pembuat Briket Kotoran Sapi dan Limbah Pertanian. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/28807.
[20] Pratiwi, V. D. (2020). Effect of Burning Temperature on The Quality of Alternatife Bio-energy from Coffee Waste. ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika, 8(3), 615. doi: 10.26760/elkomika.v8i3.615.
[21] Kurniawan, E., Muarif, A., & Siregar, K. A. (2022). Pemanfaatan Sekam Padi Dan Cangkang Sawit Sebagai Bahan Baku Briket Arang Dengan Menggunakan Perekat Tepung Kanji. Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jakarta, Indonesia. 26 Oktober,2022. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit/article/view/14295.
[22] Pratiwi, V. D., & Mukhaimin, I. (2021). Pengaruh Suhu dan Jenis Perekat Terhadap Kualitas Biobriket dari Ampas Kopi dengan Metode Torefaksi. CHEESA: Chemical Engineering Research Articles, 4(1), 39.
[23] Basu, P. (2010). Biomass Gasification and Pyrolysis - 1st Edition. elsevier (1st ed.). united states: Academic Press. Retrieved from https://www.elsevier.com/books/biomassgas ificationand-pyrolysis/basu/978-0-12-374988-8.
[24] Baryatik, P., Pujiati, R. S., & Ellyke. (2016). Pemanfaatan Arang Aktif Ampas Kopi sebagai Adsorben Logam Kromium (Cr) pada Limbah Cair Batik (Studi Kasus Industri Batik UD. Pakem Sari Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2016, 1(1), 1–6. https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/77363/PuputBaryatik.pdf?sequence=1 &isAllowed=y.
[25] Bergman, P. C. A., Boersma, A. R., Zwart, R. W. R., & Kiel, J. H. A. (2005). Torrefaction for biomass co-firing in existing coal-fired powerstations.BIOCOAL.https://www.osti.gov/etdeweb/biblio/20670903.
[26] Maharsa, L., & Muhammad, M. (2012). Pengaruh Variasi Komposisi Campuran Pada Biobriket Kulit Mete Dan Sekam Padi Terhadap Laju Pembakaran. ROTASI, 14(4), 15–22. doi: 10.14710/ROTASI.14.4.15-22.
[27] Ali, N. J., Anas, M., & Erniwati. (2020). Pengaruh Variasi Bahan Perekat terhadap Nilai Kalor dan Waktu Nyala Briket Arang Ban Bekas. Jurnal Penelitian Pendidikan Fisika, 5(4), 334–338.
[28] Purnomo, R. H., Hower, H., & Padya, I. R. (2015,September). Pemanfaatan limbah biomassa untuk briket sebagai energi alternatif. In Prosiding Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP UTM (Vol. 2, No. 3, pp. 56-67).
[29] Pane, J. P., Junary, E., & Herlina, N. (2015). Pengaruh konsentrasi perekat tepung tapioka dan penambahan kapur dalam pembuatan briket arang berbahan baku pelepah aren (Arenga pinnata). Jurnal Teknik Kimia USU, 4(2), 32-38.
[30] Alamsyah, R., Siregar, N. C., & Hasanah, F. (2018). Peningkatan Nilai Kalor Pellet Biomassa Cocopeat sebagai Bahan Bakar Terbarukan dengan Aplikasi Torefaksi. Warta Industri Hasil Pertanian, 33(01), 17–2.
[31] Baryatik, P., Pujiati, R. S., & Ellyke. (2016). Pemanfaatan Arang Aktif Ampas Kopi sebagai Adsorben Logam Kromium (Cr) pada Limbah Cair Batik (Studi Kasus Industri Batik UD. Pakem Sari Desa Sumberpakem Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2016, 1(1), 1–6. https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/77363/PuputBaryatik.pdf?sequence=1 &isAllowed=y.
[32] Budiman, A. A. (2023). Review Artikel: Produksi Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas dengan Metode Transesterifikasi Menggunakan Katalis. UNESA Journal of Chemistry, 12(2), 36-48.
[33] Hu, X., & Gholizadeh, M. (2019). Biomass pyrolysis: A review of the process development and challenges from initial researches up to the commercialisation stage. Journal of Energy Chemistry, 39, 109-143.
[34] Aprilliani, F., Triastuti, D., & Suciati, F. (2023). Pengaruh Komposisi Ampas Kopi dan Cascara Terhadap Karakteristik Biobriket. Agroteknika, 6(2), 289-299.
[35] Hasan, A., Yerizam, M., & Kusuma, M. N. (2020). Papan Partikel Ampas Tebu (Saccharum Officinarum) Dengan Perekat High Density Polyethylene. Kinetika, 11(3), 8–13. https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/kimia/article/view/3094.
[36] Masthura, M. (2019). Analisis Fisis Dan Laju Pembakaran Briket Bioarang Dari Bahan Pelepah Pisang. Elkawnie, 5(1), 58. Https://Doi.Org/10.22373/Ekw.V5i1.3621.
[37] Sommad, M. R. A., & Praswanto, D. H. (2022). Pengaruh Campuran Minyak Jarak pada Briket Ampas Kopi dan Serbuk Kayu Terhadap Laju Pembakaran dan Laju Nyala Api. Prosiding SENIATI, 6(3), 683-689.
[38] Mulia, A. (2007). Pemanfaatan tandan kosong dan cangkang kelapa sawit sebagai briket arang (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).
[39] Hutasoit, H. (2012). “Briket Arang dari Pelepah Salak,” Universitas Andalas: Padang.
[40] Rahmadianto, F., Pohan, G. A., & Susanto, E. E. (2021). Analisis Campuran Lumpur Dan Tetes Tebu Pada Briket Tinja Hewan Dengan Metode Taguchi. JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY, 5(1), 91-95.
[41] Syaifullah, R. Y., Irawan, D. A., Rahmatullah, M. F., Adiana, B. D., Soleh, A. R., Azizi, H. A., ... & Mumtazah, Z. (2023). Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi Menjadi Biobriket Dengan Inovasi Pembuatan Alat Pembakaran Dan Pencetakan Biobriket Di Desa Tanah Wulan, Maesan Bondowoso. Dedikasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 42-52.
[42] Pratama, U. R., Suwandi, S., & Qurthobi, A. (2021). Pengaruh Suhu Sintesis Terhadap Nilai Kalor Briket Ampas Kopi. eProceedings of Engineering, 8(2).
[43] Budiawan, L., Hendrawan, Y., & Susilo, B. (2014). Pembuatan dan karakterisasi briket bioarang dengan variasi komposisi kulit kopi. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, 2(2), 152-160.
[44] Qanitah, Q., Akbar, Y. D. F., Ulma, Z., & Hananto, Y. (2023). Peningkatan Kualitas Briket Ampas Kopi Menggunakan Perekat Kulit Jeruk Melalui Metode Torefaksi Terbaik. Journal of Engineering Science and Technology, 1(1), 32-43.
[45] Susanto, A., & Yanto, T. (2013). Pembuatan briket bioarang dari cangkang dan tandan kosong kelapa sawit. Jurnal teknologi hasil pertanian, 6(2).
[46] Putri, R. E., & Andasuryani, A. (2017). Studi mutu briket arang dengan bahan baku limbah biomassa. Jurnal teknologi pertanian andalas, 21(2), 143-151.
[47] Saputra, D., Siregar, A. L., & Rahardja, I. B. (2021). Karakteristik briket pelepah kelapa sawit menggunakan metode pirolisis dengan perekat tepung tapioka. Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Inovasi, 143-156.
[48] Kahariayadi, A., Setyawati, D., Diba, F., & Roslinda, E. (2015). Kualitas Arang Briket Berdasarkan Persentase Arang Batang Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) dan Arang Kayu Laban (Vitex Pubescens Vahl). Jurnal Hutan Lestari, 3(4).
[49] Sukowati, D., Yuwono, T. A., & Nurhayati, A. D. (2019). Analisis Perbandingan Kualitas Briket Arang Bonggol Jagung dengan Arang Daun Jati. PENDIPA Journal of Science Education, 3(3), 142-145.
[50] Huseini, M. R., Marjuki, E. I., Iryawan, D., & Hendrawati, T. Y. (2018). Pengaruh Variasi Temperatur Pengolahan Hidrothermal Ampas Kopi terhadap Yield Energi untuk Bahan Baku Pembuatan Biobriket. Prosiding Semnastek.
[51] Adams, P., Bridgwater, T., Lea-Langton, A., Ross, A., & Watson, I. (2018). Biomass conversion technologies. In Greenhouse gas balances of bioenergy systems (pp. 107-139). Academic Press.
Copyright (c) 2024 Nadia Sri Aulia Noprianti, Hamdi Hamdi, Nofi Yendri Sudiar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.