https://journal.isas.or.id/index.php/JAMERE/issue/feedJournal of Applied Mechanical Engineering and Renewable Energy2025-02-06T07:20:33+00:00Tineke Saroinsongtinekesaroinsong@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Journal of Applied Mechanical Engineering and Renewable Energy (JAMERE) </strong> di<em> https://journal.isas.or.id/index.php/JAMERE)</em> merupakan jurnal blind peer-review yang didedikasikan untuk publikasi hasil penelitian yang berkualitas dalam bidang ilmu Teknik Mesin dan Inovasi Teknologi. Artikel yang dipublikasikan di Jurnal JAMERE meliputi hasil penelitian ilmiah asli (prioritas utama), sedangkan untuk artikel ulasan ilmiah yang bersifat baru (bukan prioritas utama) dan juga komentar yang bersifat kritikan terhadap hasil tulisan ilmiah yang dipublikasi oleh jurnal JAMERE. Semua publikasi di jurnal JAMERE bersifat akses terbuka yang memungkinkan artikel tersedia secara bebas online tanpa berlangganan apapun.</p>https://journal.isas.or.id/index.php/JAMERE/article/view/1022Analisis Crack Pada Robot Exoskeleton Lower LIMB2025-01-31T21:05:26+00:00Daniel Sutopo Pamungkasdaniel@polibatam.ac.idMuhammad Fadhil Al Fadjrimfadhilalfadjri14@gmail.comHanifah Widiastutimfadhilalfadjri14@gmail.com<h1> </h1> <p>Kegagalan akibat kelelahan material dapat berpotensi fatal karena dapat menyebabkan fraktur tanpa deformasi awal yang terdeteksi. Faktor-faktor seperti beban maksimum yang tinggi dan siklus tegangan yang besar mempercepat proses kelelahan material. Dalam desain robot exoskeleton ekstremitas bawah, kekuatan dan keamanan robot menjadi fokus utama, terutama pada mekanisme Link Joint. Kenyamanan dan keamanan struktur ditentukan oleh geometri dan jenis material yang digunakan. Analisis menggunakan Fracture Mechanics digunakan untuk mengevaluasi retakan pada struktur mekanik Link Joint, dengan perhitungan nilai Stress Intensity Factor (SIF) sebagai indikator intensitas tegangan pada retakan akibat beban. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tegangan kritis dan memperkirakan umur layan mekanisme melalui pengujian dengan menggunakan perangkat lunak berbasis Metode Elemen Hingga, khususnya Solidworks 2020.</p>2025-02-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.isas.or.id/index.php/JAMERE/article/view/1098Analisis Unjuk Kerja Pompa P-8340A Pada Motor Listrik Dan Motor Diesel Di Tangki T-8320A/B2025-02-01T01:22:56+00:00Siti Norhidayahnorhidayah@uniba-bpn.co.idHerdi Kusmiantoherdikusmianto705@gmail.comYano Hurung Anoiyanodayak@yahoo.comArief Muliawanariefstitek@gmail.com<p style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unjuk kerja pompa P-8340A yang dioperasikan oleh motor listrik dan motor diesel di tangki T-8320A/B. Selain memfokuskan pada performansi kedua jenis motor sebagai penggerak pompa, studi ini juga mengevaluasi waktu pengisian tangki air pemadam kebakaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi operasional pompa.Metode penelitian yang digunakan mencakup pengambilan data lapangan di lokasi pengoperasian, analisis kapasitas aliran, head tekanan, dan head kecepatan, serta perhitungan daya dan efisiensi pompa. Hasil analisis menunjukkan bahwa pompa dengan motor listrik memiliki waktu pengisian yang lebih lama dibandingkan dengan motor diesel, yaitu 38 jam untuk motor listrik dan 29 jam untuk motor diesel, dengan kapasitas aliran masing-masing 239,68 m³/h dan 310,54 m³/h.Dari penelitian ini juga teridentifikasi bahwa total head losses pada pompa dipengaruhi oleh faktor gesekan dalam sistem perpipaan dan karakteristik fluida yang dipindahkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa meskipun motor listrik lebih efisien dalam konsumsi energi, motor diesel masih lebih unggul dalam kapasitas dan kecepatan dalam pengoperasian pompa P-8340A. Rekomendasi untuk pengoperasian di masa mendatang mencakup pengawasan yang lebih ketat terhadap sistem perpipaan dan mempertimbangkan modifikasi pada sistem penggerak sesuai dengan kebutuhan operasional.</p>2025-02-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.isas.or.id/index.php/JAMERE/article/view/1100Pengaruh Kapasitas Cavitation Air Flotation Terhadap Penurunan Total Suspended Solid Berdasarkan Baku Mutu Air Limbah di PT. X2025-01-31T21:05:27+00:00Yudhi Chandra Dwiajiyudhichandra7@gmail.comMonika Tiomonikatio27@gmail.com<p>Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi adalah limbah yang berbahaya, karena mengandung bahan organik yang sulit didegradasi. <em>Effluent Treatment Plant</em> (ETP) adalah suatu sistem pengolahan limbah kawasan yang berbasis lingkungan yang bertujuan untuk mengolah limbah cair sehingga dapat menghasilkan limbah yang sudah memenuhi standar baku mutu. Limbah cair yang tidak dapat diolah dengan benar dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu metode studi observasi dengan cara pengamatan langsung meliputi proses pengolahan yang ada di ETP <em>plant</em>, data yang dikumpulkan dihitung berdasarkan parameter limbah cair sebelum dan sesudah pengolahan. Dari data terdapat beberapa hari yang menunjukkan bahwa hanya 80% limbah yang dapat diolah pada ETP dari total limbah yang dikirimkan dari plant produksi. Hal ini berdampak pada kualitas parameter TSS (<em>Total Suspended Solid</em>) yang diolah di CAF mengalami <em>outspec</em> sebesar 20,79% dari standar operasional parameter TSS di PT X. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kapasitas CAF (<em>Cavitation </em><em>Air Flotation</em>) yang kurang maksimal ketika <em>flowrate</em> limbah yang akan diolah tinggi sehingga kapasitas pengolahan di ETP tidak dapat mengikuti banyaknya limbah yang dikirim dari <em>plant</em> produksi. Hal ini dapat menyebabkan level di <em>accident pond</em> maupun <em>equalization pond</em> tinggi dan akhirnya mengakibatkan air limbah meluap ke lingkungan sehingga dari proses analisa ini diperoleh usulan perbaikan proses untuk meningkatkan kinerja IPAL adalah dengan menambah CAF pada proses <em>pre-treatment</em>.</p>2025-02-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.isas.or.id/index.php/JAMERE/article/view/1062Analisis Uji Bending Pada Spesimen Serat Kulit Jagung Fiberglass Dengan Perpaduan Resin Lycal Menggunakan Variasi Metode Pembuatan Vacuum Bagging Dan Vacuum Infusion2025-02-01T01:16:10+00:00Ferry Setiawanferry_setiawan_97@yahoo.comChairul Amriferry_setiawan_97@yahoo.comIndreswari Surosoferry_setiawan_97@yahoo.comMuh Anharaan@politap.ac.id<p style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan lentur (bending strength) dari material komposit berbasis serat jagung dan <em>fiberglass </em>dengan resin <em>Lycal</em>, yang diproduksi menggunakan dua metode, yaitu <em>vacuum bagging </em>dan <em>vacuum infusion</em>. Material komposit semakin banyak digunakan di berbagai industri karena karakteristiknya yang ringan dan kuat. Dalam penelitian ini, serat jagung dipilih sebagai bahan penguat alami karena ketersediaannya yang melimpah dan potensi ekonomisnya, sementara <em>fiberglass </em>digunakan sebagai penguat tambahan untuk meningkatkan kekuatan material.Proses pembuatan komposit dilakukan dengan dua metode berbeda, yaitu <em>vacuum bagging </em>dan <em>vacuum infusion</em>, yang kemudian diuji menggunakan <em>standar ASTM-D 790 </em>untuk mengetahui karakteristik mekanis material, khususnya dalam hal kemampuan menahan beban lentur. Selain uji <em>bending</em>, dilakukan juga perhitungan densitas material untuk membandingkan berat dan kepadatan dari kedua metode pembuatan tersebut.Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode <em>vacuum infusion </em>menghasilkan komposit dengan kekuatan lentur yang lebih tinggi dibandingkan <em>vacuum bagging</em>. Hal ini disebabkan oleh distribusi resin yang lebih merata dan minimnya udara yang terperangkap dalam struktur material pada proses vacuum infusion. Komposit yang dihasilkan dari metode ini juga memiliki densitas yang lebih rendah, menjadikannya lebih ringan namun tetap kuat secara mekanis.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan material komposit berbasis serat alami yang ramah lingkungan dan efisien, serta memiliki potensi untuk diterapkan pada industri dirgantara, khususnya dalam pembuatan struktur UAV.</p>2025-02-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.isas.or.id/index.php/JAMERE/article/view/974Transformasi Teknologi dalam Sel Surya Film Tipis Generasi Kedua2025-02-04T04:06:58+00:00Noto Susanto Gultomnoto.susanto.gultom@unpad.ac.idPutri Nuri Nilam Sarinoto.susanto.gultom@mail.unpad.ac.idAlbert Daniel Saragihnoto.susanto.gultom@mail.unpad.ac.idAlena Shania Anjaninoto.susanto.gultom@mail.unpad.ac.id Arini Dini Farhaninoto.susanto.gultom@mail.unpad.ac.idShakila Anandia Putrinoto.susanto.gultom@mail.unpad.ac.id<p>Efisiensi dan biaya menjadi poin penting dalam perkembangan industri energi terbarukan, khususnya sel surya. Apabila generasi pertama yang berbasis silikon kristal memiliki kendala terbesar di biayanya, maka generasi kedua sel surya yang berbasis film tipis mencoba menawarkan inovasi dengan biaya yang relatif lebih rendah namun fleksibilitas tinggi dibandingkan generasi pertama. Artikel ini mengeksplorasi perkembangan esensial dalam penemuan sel surya film tipis generasi kedua, termasuk material, kinerja, dan teknologi. Melalui proses fabrikasinya masing-masing, ditemukan sel surya dengan lapisan sangat tipis berbasiskan berbagai bahan seperti silikon amorf, Cadmium Telluride / Cadmium Sulfide (CdTe/CdS), dan Copper Indium Gallium Selenide / Copper Zinc Tin Sulfide (CIGS/CZTS). Dengan jenis sel film tipis ini juga, penggunaan sel surya lebih fleksibel untuk berbagai aplikasi terutama karena beratnya yang lebih ringan. Meskipun efisiensi efek fotovoltaik atau konversi cahaya menjadi listrik mereka umumnya lebih rendah daripada sel surya kristal silikon, sel surya film tipis ini efisien dalam menyerap cahaya di kondisi yang lebih redup.</p>2025-02-04T04:06:57+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.isas.or.id/index.php/JAMERE/article/view/1088Pengaruh Jenis Bahan Bakar Terhadap Emisi Gas Buang Injection Otto Engine System2025-02-01T01:09:44+00:00Puji Saksono saksonopuji99@gmail.comBayu Aji Sudiknasaksonopuji99@gmail.comMarsius Ferdnianbayuaji.sudikna@gmail.comSadat N.S. Sidabutarbayuaji.sudikna@gmail.com<p style="text-align: justify;">Pemakaian kendaraan bermotor saat ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan, hal ini berdampak pada meningkatnya pencemaran udara akibat emisi gas buang sisa hasil pembakaran. Salah satu langkah untuk meminimalisir tingkat pencemaran udara akibat emisi gas buang adalah dengan pemilihan bahan bakar yang tepat, sehingga pembakaran di dalam ruang bakar menjadi sempurna. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan permasalahan terkait pengaruh jenis bahan bakar terhadap nilai emisi gas buang pada kendaraan berteknologi <em>injection otto engine system</em>. Obyek penelitian yaitu mobil Toyota Sienta 1.5 G M/T tahun pembuatan 2017 dengan menggunakan <em>electronic fuel injection. </em>Jenis bahan bakar yang digunakan dalam penelian ini yaitu Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo. Hasil pengujian dari pemakaian jenis bahan bakar Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo menunjukkan bahwa dari ketiganya didapat nilai emisi gas buang baik kandungan CO, HC dan CO<sub>2</sub> akan mengalami penurunan saat putaran <em>engine</em> semakin tinggi. Jenis bahan bakar terbaik dari hasil pengujian adalah Pertamax Turbo RON 98, karena hampir pada semua hasil uji kandunan CO, HC, dan CO<sub>2</sub> di berbagai jenis putaran <em>engine</em> menunjukkan hasil yang paling rendah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.06 Tahun 2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama, maka kendaraan yang diuji ini dinyatakan lulus uji emisi gas buang. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup, 2006 menentukan nilai ambang batas maksimal CO = 1,5 % dan HC = 200 ppm.</p>2025-02-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.isas.or.id/index.php/JAMERE/article/view/979Pengelolaan Operasional Water Treatment Sebagai Upaya Peningkatan Proses Pengolahan Air Sungai2025-02-03T03:56:39+00:00Aris Puja Widikdawidikda@polteksi.ac.idFarid Mujayyinwidikda@polteksi.ac.id<p>Sumber air seperti sungai, danau, dan waduk sering kali memiliki masalah kualitas, sehingga tidak cocok untuk digunakan sehari-hari oleh manusia. Meskipun upaya pemerintah dan masyarakat untuk mengendalikan limbah dan mengurangi polusi terus berlangsung, pengolahan air tetap penting untuk memastikan kelayakannya untuk dikonsumsi. Manajemen sumber daya air yang efektif memerlukan keterampilan khusus, termasuk desain, pelaksanaan teknis, kemampuan operasional, dan pemeliharaan. Setelah konstruksi, proyek pengolahan air sering menghadapi masalah seperti operasi yang tidak standar dan pemeliharaan yang tidak memadai. Penelitian ini mengeksplorasi metode untuk meningkatkan kualitas air sungai melalui manajemen operasional dan pemeliharaan yang lebih baik. Perbaikan kunci meliputi inspeksi peralatan secara berkala, operasi terencana, dan pengendalian pemeliharaan yang teliti. Temuan menunjukkan bahwa kinerja peralatan berada dalam rentang yang dapat diterima, dengan getaran motor rata-rata sebesar 0,25, suhu mesin 49,3°C, dan kecepatan mesin 1230 rpm. Kualitas air setelah pengolahan menunjukkan pH sebesar 7,71 NTU, yang menunjukkan bahwa standar operasional dan pemeliharaan telah terpenuhi dengan efektif.</p>2025-02-03T03:56:39+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.isas.or.id/index.php/JAMERE/article/view/1097Pengaruh Jenis Pahat Terhadap Nilai Kekasaran Permukaan Material Baja Carbon S45C2025-02-01T01:17:49+00:00Budha Maryantibudha_maryanti@yahoo.comRezaldy Rezaldybudha_maryanti@yahoo.comFransye Joni Pasaubudha_maryanti@yahoo.comindon<p style="text-align: justify;">Pada proses pembubutan, hasil permukaan suatu benda kerja dapat mempengaruhi tingkat kualitas visual suatu benda kerja. Parameter pemotongan mesin CNC meliputi kecepatan pemakanan, kedalaman pemakanan, dan kecepatan potong. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis pahat insert carbide ZCC WNMG 060408 – DM dan VBMT 160408 – HM terhadap nilai rata-rata kekasaran pada proses pembubutan dengan kecepatan putar 500 rpm dan variasi kecepatan pemakanan 0,10 mm/rev, 0,15 mm/rev dan 0,20 mm/rev pada material baja S45C. Penelitian ini berlokasi di PT. Bin Smeer Jaya dengan sampel penelitian yaitu material baja S45C. Adapun penelitian ini akan dilakukan dengan masing-masing 3 sampel pengujian kekasaran permukaan dengan variasi feeding, dimana akan dilakukan proses pembubutan pada mesin lathe CNC terlebih dahulu menggunakan pahat insert carbide ZCC WNMG 060408 – DM dan VBMT 160408 – HM standar kekasaran yang diinginkan 1,8 µm – 2,2 µm. Berdasarkan hasil pengujian nilai kekasaran permukaan material baja S45C, data yang diperoleh menggunakan alat pengukuran kekasaran permukaan Handysurf E-35 nilai kekasaran menggunakan pahat insert carbide ZCC WNMG 060408 – DM spesimen 3 feeding 0,20 mm/rev adalah 2,38 µm, sedangkan untuk spesimen 3 feeding 0,10 mm/rev adalah 4,11 µm. Kemudian pada pahat insert carbide VBMT 160408 – HM spesimen 1 feeding 0,10 mm/rev adalah 1,48 µm, sedangkan untuk spesimen 2 feeding 0,20 mm/rev adalah 4,41 µm. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai kekasaran terendah terjadi pada pahat insert carbide VBMT 160408 – HM dibandingkan dengan jenis pahat insert carbide ZCC WNMG 060408 – DM. Oleh karena itu, tingkat hasil nilai kekasaran permukaannya terbaik terjadi pada insert carbide VBMT 160408 – HM dengan standar kekasaran yang diinginkan dan kualitas visual yang optimal.</p>2025-02-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.isas.or.id/index.php/JAMERE/article/view/1108Analisis Kekuatan Tarik Dan Foto Mikro Spesimen Serat Jagung Menggunakan Resin Lycal Dengan Variasi Metode Pembuatan Vacuum Infusion Dan Vacuum Bagging 2025-02-06T07:20:33+00:00Ferry Setiawanferry_setiawan_97@yahoo.comGilang Dina Prasetiaferry_setiawan_97@yahoo.comIndreswari Surosoferry_setiawan_97@yahoo.comMuh Anharaan@politap.ac.id<p style="text-align: justify;">Seiring perkembangannya teknologi pesawat tanpa awak ini, perkembangan teknologi dibidang material juga turut handil dalam memajukan teknologi pesawat tanpa awak ini dimana penggunaan material untuk pembuatan pesawat tanpa awak haruslah memenuhi kiriteria tertentu. Adapun serat alam sebagai bahan <em>composit</em> yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kulit jagung. Jenis matriks yang digunakan dalam penelitian ini adalah resin <em>lycal</em>. Serta melakukan pembuatan dengan menggunakan metode <em>Vacuum infusion </em>dan<em> Vacuum bagging.</em> Selain itu, melakukan pengujian struktur mikro dilakukan untuk mengetahui isi unsur kandungan yang terdapat didalam spesimen baja karbon rendah yang akan diuji. Dengan menggunakan spesimen uji yang telah dihaluskan agar dapat terlihat kandungan didalam benda uji tersebut. Metode pada penelitian ini dibuat suatu spesimen dari serat jagung dengan resin <em>lycal </em>dengan menggunakan metode <em>vacuum infusion </em>dan <em>vacuum bagging </em>kemudian akan diuji menggunakan uji tarik dan struktur mikro. Hasil karakteristik material komposit serat jagung dengan metode pembuatan <em>vacuum infusion, </em>dari uji tarik didapatkan nilai rata-rata 7,3 MPa dan pada pengujian struktur mikro dapat diketahui bahwa patahan terjadi dikarenakan adanya gelembung udara yang terperangkap dalam spesimen serta jarak penganyaman tidak merata sehingga mempengaruhi kekuatan tarik. Karakteristik material komposit serat jagung dengan metode pembuatan <em>vacuum bagging</em>, dari hasil uji tarik didapatkan nilai rata-rata 15,13 MPa dan pada pengujian struktur mikro dapat diketahui tingkat kerapatan serat serta metode <em>vacuum bagging </em>dapat menghasilkan kualitas spesimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan <em>vacuum infusion</em>.</p>2025-02-06T07:12:30+00:00##submission.copyrightStatement##