Perancangan Mesin Pembuat Pellet Untuk Campuran Cangkang Telur Sebagai Konsentrat Kapasitas 10 Kg/Jam Dengan Metode Pahl dan Beitz

  • Yudhi Chandra Dwiaji Universitas Mercubuana
DOI: https://doi.org/10.52158/jamere.v3i2.570
I will put the dimension here
Kata Kunci: kulit telur, pellet, pahl beitz, limbah makanan

Abstrak

Cangkang telur merupakan salah satu limbah yang sering dijumpai di masyarakat dan industri pengolahan telur. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan konsumsi masyarakat. Cangkang telur umumnya dibuang begitu saja. Kandungan cangkang telur berupa CaCO3 yang berbahaya bagi lingkungan akibat aktivitas mikroba di lingkungan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pemanfaatan cangkang telur sebagai bahan pakan ternak dan pupuk organik dapat diberikan karena cangkang telur mengandung beberapa zat mineral seperti mineral makro. Mesin yang ada di pasaran hanya menghasilkan satu bentuk dalam satu kali proses yaitu berupa pelet atau tepung. Pada mesin pembuat pelet yang ada di pasaran, limbah cangkang telur sebelum diolah, dihaluskan secara manual sehingga memakan waktu yang cukup lama. Dalam perancangan mesin pembuat pelet menggunakan metode perancangan Pahl dan Beitz. Metode Pahl dan Beitz memiliki 4 tahapan penting yaitu perencanaan, desain konsep produk, desain bentuk dan desain detail sehingga desain yang dilakukan dapat memberikan solusi yang tepat. Mesin pembuat pelet yang dirancang dengan kapasitas 10 kg/jam meliputi proses pengolahan limbah cangkang telur menjadi tepung dengan unit penggiling dan pembuat pelet secara bersamaan.

Referensi

[1] S. Nugroho, I. Setyowidodo, and H. Istiqlaliyah, “Rancang Bangun Mesin Pencetak Pelet dari Limbah Telur Solusi Pakan Ternak Alternatif,” J. Mesin Nusant., vol. 1, no. 2, pp. 104–113, 2018, doi: 10.29407/jmn.v1i2.13626.
[2] Fitriadi, “Optimasi Pembuatan Pakan Ternak Dari Limbah Cangkang Terlur Untuk Peningkatan Produktivitas Pelaku UMKM Peternak Ayam Potong,” J. Optim., vol. 3, no. 4, pp. 1–23, 2017.
[3] S. Nugroho, “Rancang Bangun Mesin Pencetak Pelet dari Limbah Telur Menjadi Pakan Ternak Alternatif dengan Kapasitas Produksi 15 Kg/Jam,” Univ. Nusant. PGRI Kediri, vol. 6, no. 1, pp. 1–8, 2018, [Online]. Available: http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1120700020921110%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.reuma.2018.06.001%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.arth.2018.03.044%0Ahttps://reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1063458420300078?token=C039B8B13922A2079230DC9AF11A333E295FCD8
[4] S. P. Syarifudin, I. Ardiansyah, I. Mulia, M. F. Anggriawan, S. A. Pratama, and A. W. Febryan, “Rancang Bangun Mesin Cetak Pelet Ikan 3 in 1,” Nozzle J. Mech. Eng. (NJME), Vol 11, No 1 (January 2022), vol. 11, no. 1, pp. 28–32, 2022.
[5] R. S. Ismi, R. I. Pujaningsih, and S. Sumarsih, “Pengaruh Penambahan Level Molases Terhadap Kualitas Fisik Dan Organoleptik Pelet Pakan Kambing Periode Penggemukan,” J. Ilm. Peternak. Terpadu, vol. 5, no. 3, p. 58, 2018, doi: 10.23960/jipt.v5i3.p58-63.
[6] E. B. Saputro, M. Adriana, and A. A. Bela Persada, “Rancang Bangun Alat Pencetak Pelet Apung Untuk Pakan Ikan Di Desa Bluru Kabupaten Tanah Laut,” Elem. J. Tek. Mesin, vol. 8, no. 1, pp. 22–29, 2021, doi: 10.34128/je.v8i1.141.
[7] R. Krisnan and S. . Ginting, “Penggunaan Solid Ex-Decanter Sebagai Perekat Pembuatan Pakan Komplit Berbentuk Pelet: Evaluasi Fisik Pakan Komplit Berbentuk Pelet,” Semin. Nas. Teknol. Peternak. dan Vet., pp. 480–486, 2009.
[8] A. Aziz, I. Saefuloh, Si. Susilo, I. U. Hasanah, and D. M. Dzaky, “Jurnal Pendidikan Teknik Mesin,” J. Pendidik. Tek. Mesin, vol. 08, no. 2, pp. 37–44, 2021.
[9] Iqbal R Pamungkas, B. Sulaksono, M. Munandar, A. Suwandi, and M. F. Fajar, “Perancangan Mesin Tube Notcher Menggunakan Metode G. Pahl dan W. Beitz,” Teknobiz J. Ilm. Progr. Stud. Magister Tek. Mesin, vol. 9, no. 2, pp. 20–32, 2019, doi: 10.35814/teknobiz.v9i2.536.
[10] A. Pratama and M. Fitri, “Rancang Bangun Alat Uji Konstanta Pegas Untuk Kapasitas 50 N/Mm Menggunakan Metode Vdi 2221,” AME (Aplikasi Mek. dan Energi) J. Ilm. Tek. Mesin, vol. 6, no. 2, p. 41, 2020, doi: 10.32832/ame.v6i2.3316.
[11] M. Fitri and F. Rizqiansyah, “Design of Frame for the Pump Performance Test Equipment Using Vdi 2221 Method,” Int. J. Innov. Mech. Eng. Adv. Mater., vol. 4, no. 1, p. 17, 2022, doi: 10.22441/ijimeam.v4i1.15374.
[12] A. Basri and D. M. Fitri, “Perancangan Alat Uji Prestasi Pompa Menggunakan Metode VDI 2221,” J. Tek. Mesin, vol. 10, no. 3, 2021.
[13] E. K. Winata and A. Suryadi, “Perancangan Kursi Tunggu Yang Ergonomis Untuk Lansia Dengan Metode Pahl and Beitz Pada Klinik Xyz Sidoarjo,” Juminten J. Manaj. Ind. dan Teknol., vol. 1, no. 6, pp. 61–72, 2020, doi: 10.33005/juminten.v1i6.130.
[14] G. Pahl, W. Beitz, J. Feldhusen, and K. . Grote, Engineering Design A Systematic Approach Third Edition, Third Edit. Springer-Verlag Berlin Heidbelberg, 2007.
[15] P. Puryani, L. Nafisah, M. S. A. Kanan, and P. Ridiasa, “Perancangan Alat Pelorot Malam/ Lilin Menggunakan Metode Pahl and Beitz,” Tekinfo J. Ilm. Tek. Ind. dan Inf., vol. 7, no. 1, pp. 12–18, 2018, doi: 10.31001/tekinfo.v7i1.364.
Diterbitkan
2023-08-14
Bagian
Articles