Pengaruh Kapasitas Cavitation Air Flotation Terhadap Penurunan Total Suspended Solid Berdasarkan Baku Mutu Air Limbah di PT. X
I will put the dimension here
Abstrak
Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi adalah limbah yang berbahaya, karena mengandung bahan organik yang sulit didegradasi. Effluent Treatment Plant (ETP) adalah suatu sistem pengolahan limbah kawasan yang berbasis lingkungan yang bertujuan untuk mengolah limbah cair sehingga dapat menghasilkan limbah yang sudah memenuhi standar baku mutu. Limbah cair yang tidak dapat diolah dengan benar dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu metode studi observasi dengan cara pengamatan langsung meliputi proses pengolahan yang ada di ETP plant, data yang dikumpulkan dihitung berdasarkan parameter limbah cair sebelum dan sesudah pengolahan. Dari data terdapat beberapa hari yang menunjukkan bahwa hanya 80% limbah yang dapat diolah pada ETP dari total limbah yang dikirimkan dari plant produksi. Hal ini berdampak pada kualitas parameter TSS (Total Suspended Solid) yang diolah di CAF mengalami outspec sebesar 20,79% dari standar operasional parameter TSS di PT X. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kapasitas CAF (Cavitation Air Flotation) yang kurang maksimal ketika flowrate limbah yang akan diolah tinggi sehingga kapasitas pengolahan di ETP tidak dapat mengikuti banyaknya limbah yang dikirim dari plant produksi. Hal ini dapat menyebabkan level di accident pond maupun equalization pond tinggi dan akhirnya mengakibatkan air limbah meluap ke lingkungan sehingga dari proses analisa ini diperoleh usulan perbaikan proses untuk meningkatkan kinerja IPAL adalah dengan menambah CAF pada proses pre-treatment.
Referensi
[2] NURSANTI IDA, “Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4 Tahun 2013 KARAKTERISTIK LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT PADA PROSES PENGOLAHAN ANAEROB DAN AEROB Ida Nursanti 1,” J. Ilm. Univ. Batanghari Jambi, vol. 13, no. 4, pp. 67–73, 2013.
[3] A. M. Purba, M. W. Lestari, I. Imnadir, M. Sari, H. Silitonga, and J. Siburian, “Sistem Pendeteksian Air Limbah Cair Industri,” J. Darma Agung, vol. 32, no. 1, p. 483, 2024, doi: 10.46930/ojsuda.v32i1.4131.
[4] ARSI AMALIA, “Tesis Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister Program Studi Pengelolaan Lingkungan Hidup Disusun dan Diajukan oleh ARSI AMALIA,” 2021.
[5] A. Priyandes, “Penggunaan Water Recycle Untuk Kebutuhan Air Di Kawasan Industri Batam,” Dimensi, vol. 7, no. 3, pp. 654–672, 2018, [Online]. Available: http://repo.iain-tulungagung.ac.id/5510/5/BAB 2.pdf
[6] J. N. Saragih, “Analisa Data Hasil Pengolahan Limbah Cair Pt . Charoen Pokphand Indonesia Kawasan Industri Medan Skripsi Oleh : Jenny Natalia Saragih Fakultas Biologi Universitas Medan Area Medan,” no. Kim Ii, 2018.
[7] Y. Ashar Khairina, “Dasar Kesehatan Lingkungan,” Dasar Kesehat. Lingkung., p. 67, 2020, [Online]. Available: http://repository.uinsu.ac.id/8798/1/DIKTAT.pdf
[8] A. Farhan, C. C. Lauren, and N. A. Fuzain, “Analisis Faktor Pencemaran Air dan Dampak Pola Konsumsi Masyarakat di Indonesia,” J. Huk. dan HAM Wara Sains, vol. 2, no. 12, pp. 1095–1103, 2023, doi: 10.58812/jhhws.v2i12.803.
[9] M. F. Natsir, M. Selomo, and R. La Ane, “Efektifitas Drum Of Wastewater Treatment (DOWT) Dalam Mereduksi Kadar Phosphat Dan Nitrit Limbah Cair Domestik 2019,” J. Nas. Ilmu Kesehat., vol. 1, no. 69, pp. 1–16, 2019, [Online]. Available: journal.unhas.ac.id
[10] Muliari and I. Zulfahmi, “Dampak Limbah Cair Kelapa Sawit Terhadap Komunitas Fitoplankton di Sungai Krueng Mane Kabupaten Aceh Utara,” J. Perikan. dan Kelaut., vol. 6, no. 2, pp. 137–146, 2016, [Online]. Available: https://pdfs.semanticscholar.org/9ab4/51db5978aed65c5c3b406b9a9ef7d03fbb57.pdf
[11] G. J. Ratnawati, L. Triana, S. Lia, and M. Salim, “Pengaruh Lama Perendaman Arang Aktif Cangkang Kelapa Sawit Terhadap Kadar Cod (Chemical Oxygen Demand) Pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit,” J. Lab. Khatulistiwa, vol. 6, no. 1, p. 31, 2022, doi: 10.30602/jlk.v6i1.1125.
[12] Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia,” Https://Jdih.Maritim.Go.Id/, pp. 1–83, 2014, [Online]. Available: https://jdih.maritim.go.id/en/peraturan-menteri-negara-lingkungan-hidup-no-5-tahun-2014
[13] E. Satiti, “Identifikasi Karakterisasi Limbah Cair Serta Evaluasi Instalasi Air LIMBAH (IPAL) Pasar Tradisional,” p. 171, 2011.
[14] B. Rahadi, R. Wirosoedarmo, and A. Harera, “Sistem Anaerobik-Aerobik pada Pengolahan Limbah Industri Tahu untuk Menurunkan Kadar BOD5, COD, dan TSS,” J. Sumberd. Alam dan Lingkung., vol. 5, no. 1, pp. 17–26, 2018, doi: 10.21776/ub.jsal.2018.005.01.3.
[15] M. Fikri, “Penggunaan Teknologi Clarifier Tank pada Pengolahan Kelapa Sawit,” Pros. Semin. Nas. Lahan Suboptimal, pp. 803–810, 2021.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by4.footer##